Senjata Pamungkas
Setiap manusia yang merasa memiliki Tuhan pasti pernah terucap do'a dibibirnya, baik hanya sebagai kewajiban pelengkap ibadah atau benar benar sebuah kebutuhan dirinya.
Bahkan seluruh Nabi dan Rasul menjadikan do'a adalah senjata dalam mengahadapi segala rintangan dalam dakwah.
Namun seiring berkembangnya dunia, berbagai fasilitas penunjang kehidupan manusia yang semakin maju, do'a hanya menjadi tradisi dalam ibadah saja, manusia lebih mengandalkan kepintaran dan kecanggihan teknologi dunia ketimbang kekuatan seuntai doa.
Do'a bukan saja sebuah permintaan namun do'a juga merupakan ciri khas seorang hamba yang tidak boleh ditinggalkan. Mustahil seseorang yang mengaku hamba tapi meremehkan do'a bahkan cukup meyakini Allah Ta'ala Maha Mengetahui segala kebutuhan kita.
Jangan jadikan do'a senjata terakhir tetapi jadikanlah do'a senjata pertama dan Pamungkas.
Sebab banyak orang yang berdo'a menjadikan do'a sebagai senjata terakhir setelah teknologi dunia, harta dan keluarga tidak dapat menolongnya, tanpa dia sadari menjadikan Tuhannya sandaran yang terakhir dalam usahanya.
Semakin banyak engkau berdo'a sekalipun terhadap hal hal yang kecil dan remeh dimata manusia, maka akan semakin terlihat besarnya ketergantunganmu kepada Allah SWT,
Maka sesungguhnya do'a bagimu merupakan fasilitas Mewah dari teknologi Tuhan untuk engkau manfaatkan kapan saja dan dimana saja digunakan tanpa engkau mengeluarkan setetes keringat apalagi satu sen uangmu.
Berdo'alah dengan kalimat yang dapat menyentuh hatimu sendiri, artinya memintalah kepada Allah dengan apa yang benar benar menjadi kebutuhanmu saat itu, sebab do'a juga sebagai simbol kejujuran hamba dihadapan Nya, menjadi awal do'amu diterima oleh Allah SWT.
Dan janganlah engkau memulai do'amu sebelum hatimu memiliki keyakinan kepada Allah, bahwasanya ; apapun hasilnya yang terjadi setelah engkau berdo'a dan berusaha adalah mutlak dari kehendak dan perbuatan dari Allah SWT yang terbaik untuk dirimu...
0 Response to "Senjata Pamungkas"
Posting Komentar