
Amalan Thariqah sesat ?
Awal daripada kesalahpahaman umat dalam mengenal Thariqah ketika kaum Thariqah sendiri yang menganggap ajarannya adalah bagian daripada ibadah bukan Riyadhah..
Sebagaimana kita ketahui, apa saja usaha yang kita kerjakan didunia selagi halal dan hanya berharap RidhaNya, maka akan bernilai ibadah disisiNya, namun jangan sampai kita sendiri yang memberi nilai tersebut, hanya Allah saja yang menentukan, kita hanya bisa berharap bernilai ibadah. Begitupun dalam amalan Riyadhah pada Thariqah.
Amalan ibadah sudah ada aturan bakunya pada Al Qur'an dan Hadits tidak dapat ditambahkan apalagi dikurangi, hal tersebut sudah final, namun amalan Riyadhah adalah hanya sebuah metode dan cara yang diciptakan oleh para Mursyid atau para pendiri Thariqah didunia ini, untuk melatih hati dan jiwa supaya ibadahnya sempurna.
Hanya sebuah pelatihan atau Diklat Ruhani bagi hamba hamba yang ingin menyempurnakan ibadah dengan Tuhannya, maka dimana letak sesatnya ?
Apakah kita tidak diperbolehkan untuk melatih diri agar sempurna ibadah kita kepada Allah ? Kemudian intisari daripada latihan tersebut adalah Ihsan...
Sebab beriman saja belum cukup dalam beribadah, ibarat orang yang memanah, sekalipun busur dan anak panah sudah ditangan, tetapi sasarannya tidak ada dan tidak terlihat, apakah busur dan anak panah tersebut akan berguna ? Begitupun iman, tidak akan berguna dalam beribadah, bila tidak didampingi Ihsan.
Kesempurnaan iman dan Ihsan dalam beribadah akan melahirkan Cinta kepada Allah Ta'ala, maka inilah puncak karir seorang hamba di dunia, yakni Mahabbatullah.
Maka Thariqah, seumpama sebuah sekolah, pelatihnya disebut Mursyid, ilmunya adalah Tasawuf dan inti ajarannya adalah Ihsan, sedangkan tujuannya adalah Mahabbatullah, pemahaman selain itu tidaklah pengamal Thariqah...
Sungguh... berbohong lah seseorang yang mengakui rindu dengan kekasihnya, namun tidak berusaha mencari jalan dan kendaraan yang lebih cepat untuk segera sampai kepada kekasihnya.
Thariqah hanyalah cara para perindu mencari jalan yang lebih cepat bertemu kekasihnya, dengan mengikuti amalan amalan Riyadhah yang pernah dijalani oleh hamba hamba yang telah Allah Ta'ala berikan kenikmatan dalam mencintai Nya, tanpa meninggalkan syariat agama apalagi menciptakan syariat yang baru....
Memang Cinta bukanlah syariat, tetapi syariat tanpa cinta bukanlah agama...
0 Response to "Amalan Thoriqah "
Posting Komentar